Sudah berkoar-koar mau panggil istri Ahok tapi batal, DPRD takut?
Di tengah polemik DPRD dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, muncul persoalan baru. Beredar sebuah foto yang menggambarkan istri Basuki, Veronica Tan dan adik kandungnya, Harry Basuki, mengikuti sebuah rapat di Ruang Rapat Pimpinan.
Selain Veronica dan Harry, di foto itu juga terlihat Deputi Gubernur bidang Pariwisata, Sylviana Murni, dan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Sarwo Handayani. Foto itu kemudian jadi heboh lantaran tak biasanya istri seorang gubernur ikut dalam rapat untuk sebuah proyek di DKI.
Tim Hak Angket RAPBD 2015 yang sedang menyelidiki dana siluman Rp 12,1 triliun seolah memanfaatkan keadaan ini. Bukannya fokus menyelidiki sejumlah anggaran bermasalah, Tim Angket malah ikut tertarik membongkar kebenaran foto itu.
Tanpa basa-basi, tim yang diketahui anggota Fraksi Hanura, Ongen Sangaji, langsung memutuskan memanggil Veronica.
"Kami akan panggil istrinya pak gubernur. Konteksnya banyak, nanti bisa dilihat nanti. Setelah itu CSR, SKPD juga, setelah itu Pak Gubernur," ujar Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta.
DPRD suuzon, istri Ahok, sapaan Basuki, campur tangan di beberapa proyek yang ditangani. Mereka tak yakin yang dibahas soal revitalisasi Kota Tua.
"Pertanyaannya, apakah proyek itu ada di APBD?" kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, menambahkan.
Rencana pemanggilan pun sudah dijadwalkan pada Senin 16 Maret besok. Surat pemanggilan juga diklaim sudah dikirimkan.
Tapi ada perubahan di tengah koar-koar pemanggilan istri Ahok. Entah takut ancaman Ahok karena akan balas memanggil istri anggota dewan atau hal lain, pemanggilan Vero, sapaannya, mendadak dibatalkan.
Loh, kok bisa Tim Angket batal panggil Veronica? Batalnya pemeriksaan pada Vero disampaikan anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Muhammad Syarif, usai mengikuti diskusi Minggu kemarin. Dia berdalih, sesuai namanya Tim Angket, maka akan fokus menyelesaikan penyelidikan pada RAPBD 2015 yang dianggap bermasalah.
Selain Veronica dan Harry, di foto itu juga terlihat Deputi Gubernur bidang Pariwisata, Sylviana Murni, dan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Sarwo Handayani. Foto itu kemudian jadi heboh lantaran tak biasanya istri seorang gubernur ikut dalam rapat untuk sebuah proyek di DKI.
Tim Hak Angket RAPBD 2015 yang sedang menyelidiki dana siluman Rp 12,1 triliun seolah memanfaatkan keadaan ini. Bukannya fokus menyelidiki sejumlah anggaran bermasalah, Tim Angket malah ikut tertarik membongkar kebenaran foto itu.
Tanpa basa-basi, tim yang diketahui anggota Fraksi Hanura, Ongen Sangaji, langsung memutuskan memanggil Veronica.
"Kami akan panggil istrinya pak gubernur. Konteksnya banyak, nanti bisa dilihat nanti. Setelah itu CSR, SKPD juga, setelah itu Pak Gubernur," ujar Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta.
DPRD suuzon, istri Ahok, sapaan Basuki, campur tangan di beberapa proyek yang ditangani. Mereka tak yakin yang dibahas soal revitalisasi Kota Tua.
"Pertanyaannya, apakah proyek itu ada di APBD?" kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, menambahkan.
Rencana pemanggilan pun sudah dijadwalkan pada Senin 16 Maret besok. Surat pemanggilan juga diklaim sudah dikirimkan.
Tapi ada perubahan di tengah koar-koar pemanggilan istri Ahok. Entah takut ancaman Ahok karena akan balas memanggil istri anggota dewan atau hal lain, pemanggilan Vero, sapaannya, mendadak dibatalkan.
Loh, kok bisa Tim Angket batal panggil Veronica? Batalnya pemeriksaan pada Vero disampaikan anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Muhammad Syarif, usai mengikuti diskusi Minggu kemarin. Dia berdalih, sesuai namanya Tim Angket, maka akan fokus menyelesaikan penyelidikan pada RAPBD 2015 yang dianggap bermasalah.
"Sepertinya batal. Pemanggilan istri gubernur setelah kita melakukan rapat bersama dan setelah kita kaji sepertinya sudah cukup karena ada rapat kemarin, jadi enggak jadi. Ya ini (panitia angket) selesaikan dulu RAPBD 2015," kata Syarif.
Tak cuma itu, dia juga beralasan keterangan yang sampaikan Sylviana saat diminta keterangan pada Jumat lalu sudah cukup menjelaskan garis besar perihal foto yang beredar. Apa yang disampaikan mantan Kasat Pol PP itu sedikit menjawab rasa mau tahu DPRD soal peran Veronica yang sedianya ibu PKK DKI tapi malah memimpin rapat di DKI.
Memang, pada Jumat lalu, Tim Angket sudah memanggil Sylviana. Dia sudah menjelaskan kehadiran Vero dan Harry Basuki hanya memberikan saran sebagai orang yang concern pada pengembangan wisata Kota Tua.
"Apa peran Ibu Gubernur dan adik gubernur dalam pelaksanaan Kota Tua itu," ujar Ketua Tim Angket, Ongen.
"Sejak dahulu pun sudah beberapa gubernur sangat konsentrasi pada kawasan Kota Tua. Artinya, Kota Tua ini satu hal yang merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI yang perlu direvitalisasi. Jadi bukan baru sekarang, tapi udah beberapa gubernur sebelumnya," jawab Sylviana, kala itu.
Tak puas dengan jawab itu, wanita berkacamata ini kembali dicecar. Bahkan mereka menyindir, Almarhumah Ibu Tien, sebagai ibu negara terlama tak pernah melakukan hal itu.
"Waduh bahaya ini. Baru enam bulan jadi Gubernur, istri Ahok sudah memimpin rapat dengan pejabat DKI soal Kota Tua. Zaman Soeharto selaku pemimpin Orde Baru saja, Ibu Tien Soeharto saja tidak pernah mimpin rapat. Padahal sudah 32 tahun memimpin bangsa," timpal anggota tim angket lainnya, Veri Yonnevil.
"Ibu Veronica concern dengan kawasan Kota Tua. Harry Basuki (adik Ahok) adalah ahli pariwisata, pendidikannya juga di bidang itu. Hal-hal yang disampaikan beliau untuk tarik minat wisatawan. Ada beberapa masukan. Ini jadi bagian dari catatan kami," tegas Sylviana.
"Komunitas-komunitas budayawan, ahli planologi rutin dialog dengan kita. Bukan cuma Ibu Veronica, tapi banyak komunitas yang datang," terangnya.
Rupanya, jawaban tegas Sylviana malam itu cukup mengena tim angket. Sampai akhirnya mereka memutuskan belum akan memanggil Vero.
Meski batal, bukan berarti Vero bisa tenang. Ada lagi strategi yang dipersiapkan DPRD. Apa itu?
DPRD bakal membuat tim angket baru yang khusus menyelidiki peran serta Veronica di Pemprov DKI dan proyek yang dikerjakan. Apalagi sampai beredar foto wanita berambut panjang itu memimpin rapat.
"Jadi konteksnya mencari benang merah apa yang dikatakan Pak Gubernur itu tidak ada tetapi ternyata ada. Kita ingin membuktikan bahwa ada pengelolaan CSR dengan menggandeng pihak swasta untuk membangun kota Tua. Kesimpulan kita dugaan sementara ada nepotisme bahwa seorang istri Gubernur bisa mempengaruhi kepala dinas," terang Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Muhammad Syarif.
Rencananya, tim angket baru akan dibentuk selambat-lambatnya bulan depan. "Mungkin bulan-bulan depan tetapi kita sudah rekomendasikan panitia angket baru terkait pemanggilan ibu Veronica dan lain-lain," klaimnya.
Lalu apa reaksi Veronica?
Veronica sendiri tak mau menanggapi pemanggilan itu sebagai momok menakutkan. Dia pun siap datang bila memang surat pemanggilan sudah tiba di tangannya.
Hanya saja, kata dia, dirinya tak perlu melapor kepada DPRD apapun yang dia lakukan untuk pembangunan DKI.
"Segala yang saya kerjakan tidak perlu ditunjukkan lewat omongan. Saya hanya mau masyarakat menikmati hasil kerja kita. Yang jelas undangan dari panitia Hak Angket belum ada," kata Veronica.
Sebagai suami, Ahok juga mempersilakan istrinya hadir. Ahok yakin kehadiran istrinya justru akan membuka siapa kadal pemain proyek di DKI selama ini.
"Jadi konteksnya mencari benang merah apa yang dikatakan Pak Gubernur itu tidak ada tetapi ternyata ada. Kita ingin membuktikan bahwa ada pengelolaan CSR dengan menggandeng pihak swasta untuk membangun kota Tua. Kesimpulan kita dugaan sementara ada nepotisme bahwa seorang istri Gubernur bisa mempengaruhi kepala dinas," terang Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Muhammad Syarif.
Rencananya, tim angket baru akan dibentuk selambat-lambatnya bulan depan. "Mungkin bulan-bulan depan tetapi kita sudah rekomendasikan panitia angket baru terkait pemanggilan ibu Veronica dan lain-lain," klaimnya.
Lalu apa reaksi Veronica?
Veronica sendiri tak mau menanggapi pemanggilan itu sebagai momok menakutkan. Dia pun siap datang bila memang surat pemanggilan sudah tiba di tangannya.
Hanya saja, kata dia, dirinya tak perlu melapor kepada DPRD apapun yang dia lakukan untuk pembangunan DKI.
"Segala yang saya kerjakan tidak perlu ditunjukkan lewat omongan. Saya hanya mau masyarakat menikmati hasil kerja kita. Yang jelas undangan dari panitia Hak Angket belum ada," kata Veronica.
Sebagai suami, Ahok juga mempersilakan istrinya hadir. Ahok yakin kehadiran istrinya justru akan membuka siapa kadal pemain proyek di DKI selama ini.
0 komentar:
Posting Komentar